Rabu, 07 Desember 2016

Kandungan Asam Amino dan Lemak pada Ikan

2. Kandungan Asam Amino dan Lemak pada Ikan
Terdiri dari banyak berbagai jenis ikan ada ikan air tawar dan laut. Keduanya yang merupakan sumber penting protein yang berkaitan dengan pertumbuhan tubuh. Ikan mengandung 18 % protein terdiri asam amino dari asam-esensial yang biasanya tidak rusak selama persiapan makanan/selama proses pemasakan dan pematangan.
Menurut Budiarso (1998), Ikan merupakan bahan pangan yang sangat baik mutu gizinya, karena mengandung kurang lebih 18 gram protein untuk setiap 100 gram ikan segar. Sedangkan ikan yang telah dikeringkan dapat mencapai kadar protein 40 gram dalam 100 gram ikan kering. Didukung dengan Astawan (2004), dibandingkan dengan bahan makanan lainnya, ikan mengandung asam amino essensial yang lengkap dan sangat diperlukan oleh tubuh manusia, oleh karena itu mutu protein ikan sebanding dengan mutu protein daging. Ikan adalah bahan pangan yang mengandung protein tinggi, yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena selain mudah dicerna, juga mengandung asam amino dengan pola yang hampir sama dengan asam amino yang terdapat dalam tubuh manusia (Suhartini dan Hidayat, 2005).
Kandungan lemak 0,1-0,2% nyaman dicerna dan cepat di manfaatkan oleh jaringan tubuh. Hampir semua bahan kandungan lemak adalah asam lemak esensial tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah. Ikan yang berbeda di laut dan air tawar mengandung berbagai jumlah lemak, ada yang lebih berlemak dan ada yang kurang berlemak. Lemak adalah salah satu faktor utama dalam ikan, faktor lain adalah protein, vitamin, dan mineral.
Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani mengandung asam lemak tak jenuh (Eicosapentaenoic acid/EPA, Docosahexanoid acid/DHA), yodium, selenium, fluorida, zat besi, taurin, coenzyme Q10 dan kalori yang rendah (Harli, 2004). Omega 3 dan omega 6 termasuk dalam asam lemak tak jenuh jamak esensial yang berguna untuk memperkuat daya tahan otot jantung, meningkatkan kecerdasan otak jika diberikan sejak dini, melenturkan pembuluh darah, hingga menurunkan kadar trigliserida dan mencegah penggumpalan darah. Omega 3 dan omega 6 berasal dari beragam jenis, terutama yang berasal dari laut, seperti sardine, tuna, cakalang, kembung, mackarel, herring, salem, bonito dan lainnya, karakteristiknya yang unik menyebabkan omega 3 mampu mencegah dan mengurangi penumpukan kolesterol dan meletakkan bintik-bintik darah pada dinding pembuluh yang merupakan sebab utama timbulnya serangan jantung dan stroke yang mematikan (Astawan, 2003).
Ikan laut memiliki kadar omega-3, vitamin dan mineral yang tinggi. Sebaliknya ikan air tawar tinggi akan karbohidrat dan asam lemak omega-6, kedua jenis ikan tersebut merupakan sumber zat gizi yang bermutu. Usahakan secara bergantian mengonsumsi kedua jenis ikan tersebut agar saling melengkapi kekurangan zat gizi lainnya (Harli, 2004).

A.    Minyak Ikan memiliki kandungan asam lemak sebagai berikut : 
·                     Asam Lemak Omega-3
ASAM lemak omega−3 (ω−3) adalah lemak-lemak yang umumnya dijumpai dalam minyak perairan dan minyak nabati. Asam lemak omega-3 adalah asam lemak poli tak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap-dua (C=C) dimulai setelah atom karbon ketiga dari salah satu ujung rantai karbonya. Asam lemak ini mempunyai dua ujung—salah satu ujungnya adalah asam (COOH) dan ujung yang lain adalah metil (CH3). Lokasi ikatan rangkap-dua pertama adalah berlawanan dari ujung metilnya, yang juga dikenal sebagai ujung omega (ω) atau ujung n. Asam lemak omega-3 terdiri dari Alfa Linolenoic Acid (ALA), Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA), yang berperan dlm kesehatan adalah EPA dan DHA.
Dampak kesehatan dari suplemen asam lemak omega-3 adalah kontroversial. Asam lemak ini dianggap asam lemak esensial, yang berarti bahwa asam lemak ini tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia tetapi sangat penting untuk metabolisme normal. Meskipun mamalia tidak dapat mensintesis asam lemak omega-3, namun memiliki kemampuan terbatas untuk membentuk rantai panjang asam lemak omega-3 termasuk asam eikosapentaenoat (EPA, 20 karbon dan 5 ikatan rangkap), asam dokosaheksaenoat (DHA, 22 karbon dengan 6 ikatan rangkap) dan α-linolenat (ALA, 18 karbon dengan 3 ikatan rangkap).
 Omega 3 selain bisa menurunkan kadar kolesterol darah juga bisa mengatasi beban penderita penyakit asma, rematik, penyakit kulit, komplikasi diabetes dan kanker payudara. Bahkan pertumbuhan sel otak manusia sangat tergantung pada kadar omega 3 secara cukup sejak bayi dalam kandungan sampai balita. Bila pada masa tersebut cukup tersedia omega 3 maka anak tersebut akan tumbuh dengan potensi kecerdasan maksimal. Karena alasan itu, sejak ibu hamil perlu mengonsumsi ikan dalam jumlah cukup sampai bayi yang dikandungnya lahir. Setelah bayi bisa makan nasi tim perkenalkan ikan sampai usia selanjutnya agar bayi menjadi sehat dan cerdas (Siswono, 2003).

 











·                     Asam Eikosapentnoat



Asam eikosapentanoat atau eicosapentanoic acid (EPA) merupakan salah satu asam lemak omega-3 esensial.[1]Asam eikosapentanoat disebut juga asam timnodonat.[1]Berdasarkan struktur kimianya, asam eikosapentanoat merupakan asam karboksilat yang memiliki 20 rantai karbon dan lima ikatan ganda cis(Collins, 2010).[1]
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkZpKZO4qJr_DEH94sVSqCxQ82voFWPQzsMSNhoST6ixdP6IPJRPs5evh9VVbas2XJTowxv8D5nBDW-NwJHKOGgqJWB7tPoRjIppZJ7vnj9QNb4nk4vKqkbDCS9AP1n_zWIUXWvbxHvgVx/s400/EPAnumbering.png
Asam eikosapentanoat (20;5 ; n-3) adalah asam lemak omega-3 tidak jenuh yang penting dalam metabolisme.Asam lemak ini memiliki peran yang sangat penting dalam regulasi kardiovaskuler, pencernaan, dan kekebalan tubuh mamalia (Dyal dkk,2005). Asam lemak omega-3 bermanfaat untuk mencegah penyakit kardiovaskular,kanker, alzheimer, dan schizofrenia.Sebagai lemak esensial bagi manusia, asam eikosapentanoat dibutuhkan sekitar 220 mg per harinya (Boelsma dkk,2001).[3] Akan tetapi, karena manusia tidak mampu memproduksi asam eikosapentanoat dalam jumlah cukup melalui proses elongasi dan denaturasi rantai asam lemak yang lebih pendek, maka untuk mencukupi kebutuhan asam lemak ini peru dimasukkan ke dalam menu sehari-hari. 
·                     Asam Linolenat 
Asam linolenat merupakan asam lemak tak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acid, PUFA) yang tersusun dari rantai 18 atom karbon. Salah satu isomer asam linolenat, asam α-linolenat (ALA), adalah asam lemak Omega-3 yang dikenal memiliki khasiat lebih daripada asam-asam lemak lain, khususnya dalam mencegah rusaknya membran sel. Asam α-linolenat nabati dapat diperoleh misalnya dari minyak biji flax (Linum usitatissimum) (55%), biji ganja (Cannabis sativa) (20%), dan biji raps(Brassica napus) (9%). Asam lemak ini juga merupakan prekursor asam lemak Omega-3 lain yang dijumpai pada tubuh manusia: asam eikosapentaenoat (EPA), dan asam dokosaheksaenoat (DHA) yang berguna untuk mencegah Alzheimer.[1]Asam linolenat merupakan asam lemak esensial, yaitu asam lemak yang tidak dapat dibentuk dalam tubuh, sehingga harus dikonsumsi melalui makanan (Harrison, 2006). Asam linolenat merupakan asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acid, PUFA) rantai lurus yang tersusun dari 18 atom karbon. Memiliki dua bentuk isomer, yaitu α-linolenic acid (ALA)dan γ-linolenic acid (GLA), yang keduanya memiliki kerangka karbon mengandung ikatan rangkap yang belum terkonjugasi. Secara IUPAC nama struktur kimia dari ALA adalah asam 9,12,15-oktadekatrienoat.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEtzwHbsHHBycDGof2p7caXTX2n3i6M5hg_E9BjvVvMl1GxGnrMduwBMe_u_RkIfB_Fu2lHYJlT4M64TXhD-rF1dMq1lXM_TlqJlR_exewYYQP1d9YFefOmMsuVmC1Kee4r-xajJBHnzMZ/s320/alpha_Linolenic_acid_ALA_chemical_reagents_CAS.jpg
Asam α-linolenat (ALA), adalah asam lemak omega-3 yang dikenal memiliki khasiat lebih daripada asam-asam lemak lain, khususnya dalam mencegah rusaknya membran sel. Selain berguna untuk pertumbuhan normal, omega 3 juga mempunyai peranan yang kritis dalam pembentukan dan pertumbuhan fungsi otak. Penelitian yang lebih mendalam juga menemukan bahwa asam lemak omega 3 bisa mengurangi pembengkakan dan membantu mencegah beberapa penyakit kronis seperti penyakit jantung dan arthritis (Muhsin, 2007). 
·                     Asam Dokoheksanoat
Asam dokosaheksaenoat (juga sering dikenal sebagai DHA) merupakan asam lemak tak jenuh rantai panjang golongan omega-3, yang banyak dijumpai di otak dan retina mata, sehingga sangat penting untuk fungsi penglihatan. DHA dibuat dari senyawa induknya yaitu asam linolenat atau ada yang menyebutnya sebagai ALA (alpha linolenic acid).
Sebelum menjadi DHA, ALA akan diubah dulu menjadi eicosapentaenoic acid (EPA). Hampir semua merk susu formula yang kucatat menambahkan pula asam linolenat atau omega-3 ini dalam komposisinya, dalam berbagai variasi kadar. Perbandingan antara omega-3 : omega-6 rata-rata 1: 8-10. Sedangkan untuk DHA, sebagian besar merk susu menambahkan DHA disamping omega-3 itu sendiri
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0JwMElLiXP5memlNIM61Zz8F4fApZaHcqtTGX0CxowfoCJdJER7w-McFaVRH-lZ3v5t9I7wYgX5pcsGPgPU_zn0YJ-AWz66MRJYfJSR9VBbQ9lodFCa2cDXZhCD5JOPMA2t6S2FKmLxC7/s400/DHA.GIF


a.       Ikan memiliki kandungan protein sebagai berikut : 
Ikan mengandung 18% protein yang terdiri dari asam-asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kandungan lemaknya 1%-20% lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh. Kandungan lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah. Hasil penelitian menunjukkan ikan mengandung protein yang berkualitas tinggi. Protein dalam ikan tersusun dari asam-asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi makanan. Jenis-jenis asam amino essensial yaitu (Sumedi, 2005):
1. Leucine
 - Membantu mencegah penyusutan otot
- Membantu pemulihan pada kulit dan tulang
2. Isoeleucine
- Membantu mencegah penyusutan otot
- Membantu dalam pembentukan sel darah merah
3. Valine 
- Tidak diproses di organ hati dan lebih langsung diserap oleh otot
- Membantu dalam mengirimkan asam amino lain
4. Lycine
- Kekurangan lycine akan mempengaruhi pembuatan protein pada otot dan jaringan penghubung lainnya
- Membantu dalam pembentukan kolagen maupun jaringan penghubung lainnya
5. Tryptophan
- Merangsang pelepasan hormon pertumbuhan
6. Methionine
- Menurunkan kadar kolesterol darah
- Membantu membuang racun pada organ hati dan membentuk regenerasi jaringan baru pada hati dan ginjal
7. Threonine
- Membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ hati
8. Phenylalanine
- Meningkatkan daya ingat, mood, fokus mental

- Membantu menekan nafsu makan Protein sangat diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar