Selasa, 22 Maret 2016

Kimia Industri

Nama                           : Annisa
NIM                             : 13303241030
Prodi / Kelas                : Pendidikan Kimia /A
Tanggal pengumpulan : Senin, 9 Oktober 2015
 


1.      Pendahuluan
a.  Yang dimaksud dengan Kimia Industri adalah setiap tempat yang terdiri dari dan dipengaruhi oleh beberapa factor, yang terdiri dari : sumber daya manusia, mesin atau alat produksi, bahan baku, energi, uang/modal, informasi dan sumber daya alam, yang dikelola dalam suatu sistem produksi, suatu organisasi usaha yang sangat kompleks, yang profit oriented.
b. Pada umumnya (untuk Kimia Industri Kimia yang berskala besar ) melakukan produksinya selama 24 jam perhari karena
(1) Daya listrik yang digunakan lebih besar jika mesin on-off
(2)   Jika reaksi terjadi pada suhu tinggi (>1000 0C). Apabila reaktor dihentikan, maka memerlukan bahan bakar lebih banyak untuk menghasilkan panas.
(3)   Untuk memenuhi permintaan konsumen / target produksi
2.      Industri Gula Tebu
a.  Nama dan penjelasan fungsi 2 buah alat dalam unit persiapan bahan baku dalam industri gula tebu adalah
(1)   Cane knife berfungsi untuk mencacah atau memotong pohon tebu dan
(2)   Crusher berfungsi untuk menghancurkan tebu menjadi potongan-potongan yang sangat kecil. Crusher tidak berfungsi sebagai alat pemerah, namun demikian nira sudah ada yang keluar kemesin penggiling untuk diperas dan diambil niranya.
b. Sama dengan no 2 dalam unit finishing yaitu Talang goyang berfungsi untuk memisahkan kristal gula hasil dari stasiun puteran, gula-gula yang menggumpal akan pecah menjadi butiran–butiran gula. Pada saat butiran-butiran gula ini berjalan sepanjang talang, dihembuskan udara agar menjadi kering dan dingin. Blower digunakan untuk menghembuskan udara. Bucket elalevator berfungsi untuk mengangkut kristal-kristal gula ke talang saringan.
3.      Industri Pulp dan Kertas
a.       Nama dan penjelasan fungsi dari 2 buah alat pada unit industri pulp dan kertas adalah :
(1)   Drum Barker yaitu suatu bejana silider berukuran panjang 28,5 m dan berdiameter 5,5 m yang berputar dengan kecepatan rata-rata 5,8 rpm, digunakan untuk menghilangkan kulit kayu pada proses debarking.
(2)   Chipper digunakan untuk mencacah kayu yang telah dikupas kulitnya menjadi chip dengan ukuran standar.
b.      nama dan fungsi sebuah alat dalam unit sintesa pada industri pulp dan kertas adalah Digester berfungsi untuk memasak chip dari tempat penampungan. Chip dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak (digester). Chip dimasak dengan beberapa tahap. Pertama di kukus (presteamed), kemudian baru dipanaskan dengan steam di steaming vessel. chip di masak dengan cairan pemasak yang disebut dengan cooking liquor. Larutan dan proses masak ini akan melembutkan dan akhirnya memisahkan serat kayu yang diinginkan dari “lignin” yaitu unsur kayu semacam lem yang menahan serat kayu bersatu.

4.      Industri pengilingan Minyak Bumi
yang diketahui tentang
a         Proses Cracking
Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin. Proses ini ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi bensin.
Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :
·         Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang rendah.
·         Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis.
·         Hidrocracking, merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh.
b        Proses Hidrogenasi
Proses ini adalah penambahan hidrogen pada olefin. Katalis hidrogen adalah logam yang dipilih tergantung pada senyawa yang akan direduksi dan pada kondisi hidrogenasi, misalnya Pt, Pd, Ni, dan Cu. Disamping untuk menjenuhkan ikatan ganda, hidrogenasi dapat digunakan untuk mengeliminasi elemen-elemen lain dari molekul, elemen ini termasuk oksigen, nitrogen, halogen dan sulfur.
c         Proses Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Proses polimerisasi merubah produk samping gas hidrokarbon yang dihasilkan pada cracking menjadi hidrokarbon liquid yang bisa digunakan sebagai :
·         Bahan bakar motor dan penerbangan yang memiliki bilangan oktan yang tinggi.
·         Bahan baku petrokimia.
d        Proses Alkilasi
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis).
e         Proses Isomerisasi
Proses isomerisasi merubah struktur dari atom dalam molekul tanpa adanya perubahan nomor atom. Proses ini menjadi penting karena dapat menghasilkan iso-butana yang dibutuhkan untuk membuat alkilat sebagai dasar gasoline penerbangan. 
f         Proses Reforming
Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan. Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon paraffin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi.
5.      Industri Semen Portland
a.       Penjelasan  dan fungsi dari 2 buah alat proses yang berada di unit persiapan bahan baku pada industri semen :
Crawler drill dan drill muster digunakan untuk pengeboran pada bukit atau pegunungan untuk mendapatkan batuan-batuan kapur (limestone). Ukuran limestone hasil tambang umumnya masih besar, sehingga hasil tambang tadi dibawa ke Crusher. Crusher berfungsi untuk mengecilkan ukuran limestone hasil tambang. Maksimum ukuran limestone yang masuk ke crusher adalah 1500 mm dan setelah keluar crusher menjadi sekitar 75 mm.
b.      Nama dan alat yang berada di unit sintesa dan penjelasan tentang fungsinya adalah :
a.       Pre-heater ini terdiri dari beberapa siklon, umunya terdiri dari 4-5 siklon (4-5 stage) seperti gambar berikut :








fungsinya sebagai pemanasan awal sebelum masuk ke proses selanjutnya. Sumber panasnya yaitu berasal dari hot gas dari Kiln. Namun, Inti utamanya dari proses pemanasan ini adalah untuk terjadinya proses Pre-calcination. Dari proses kalsinasi ini mulai lah terbentuk oksida-oksida pembentuk Klinker (hasil proses di Kiln). Proses kalsinasi adalah sebagai berikut:
CaCO3              CaO + CO2
c.       Penjelasan sebuah alat yang berada di unit finishing yaitu Control screen (tronmel screen) berfungsi untuk memisahkan dari material asing atau gumpalan semen.


Ekstraksi Lengkuas Merah

I.      PENDAHULUAN
A.    RUMUSAN MASALAH
1.Metode apa yang dapat mendapatkan minyak atsiri dari lengkuas merah?
2. Bagiamana ciri dan fungsi dari minyak atsiri dari lengkuas merah ?
3. Apa saja kandungan kimia minyak atsiri dari lengkuas merah ?

B. TUJUAN
      1. Mengetahui metode yang digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri dari lengkuas merah.
      2. Mengetahi ciri dan fungsi dari minyak atsiri dari lengkuas.
      3.  Mengetahi kandungan kimia minyak atsiri dari lengkuas merah.

C. LATAR BELAKANG

Rempah-rempah merupakan kekayaan alam yang sangat mudah berkembang di Indonesia. Lengkuas merah (Alpinia purpurata), termasuk ke dalam famili tumbuhan Zingiberaceae. Lengkuas merah mengandung suatu zat yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh, dan mengobati diare serta membunuh jamur pada kulit, tapi bila takaran tak sesuai, bisa menjadi racun. Lengkuas merah ditemukan menyebar di seluruh dunia. Untuk tumbuh, lengkuas menyukai tanah gembur, sinar matahari banyak, sedikit lembab, tetapi tidak tergenang air. Kondisi tanah yang disukai berupa tanah liat berpasir, banyak mengandung humus. Dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1.200 meter di permukaan laut. Untuk mengembangbiakkan tanaman ini dapat dilakukan dengan potongan rimpang yang sudah memiliki mata tunas. Selain itu dapat pula dengan memisahkan sebagian rumpun anakan. Pemeliharaannya mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan.
(www.tanaman-obat.com)
Minyak atsiri banyak digunakan dalam industri sebagai bahan pewangi atau penyedap (flavoring). Beberapa minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan  antiseptik internal atau eksternal, sebagai bahan analgesik, haemolitik atau sebagai anti zymatik, sebagai sedativ, stimulatis, untuk obat sakit perut, obat cacing. Minyak atsiri mempunyai sifat membius, merangsang, atau memuakkan. Industri minyak atsiri merupakan suatu sektor yang dapat menunjang ekonomi suatu negara.

(Guenther, 1987)

C. TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Minyak Atsiri
Bunga, daun, dan akar dari berbagai tumbuhan mengandung bahan yang mudah menguap dan berbau wangi yang disebut minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan bahan yang mudah menguap sehingga mudah dipisahkan dari bahan-bahan lain yang terdapat pada tumbuhan. Cara yang umum digunakan untuk memisahkan minyak atsiri adalah destilasi uap. Cara ini dilakukan dengan mengalirkan uap air kedalam tumpukan jaringan tumbuhan sehingga minyak atsiri tersuling bersama-sama dengan uap air. Minyak atsiri bukan senyawa murni, akan tetapi merupakan campuran senyawa organik yang terdiri dari berbagai macam komponen yang berlainan.
(Anonim, 1990)
1.2 Penyulingan Minyak Atsiri
Salah satu cara untuk meng-isolasi minyak atsiri dari bahan tanaman penghasil minyak atsiri adalah dengan penyulingan, yaitu pemisahan komponen yang berupa cairan dua macam campuran atau lebih berdasarkan perbedaan titik didih. Proses tersebut dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam air. Berdasarkan kontak antara uap air dan bahan yang akan disuling, metode penyulingan minyak atsiri bdibedakan atas tiga cara, yaitu: penyulingan dengan air, penyulingan dengan uap dan air,penyulingan dengan uap.
Proses utama yang terjadi pada peristiwa hidro destilasi yaitu difusi minyak atsiri dan air panas melalui membran tanaman (hidrodifusi), hidrolisa terhadap beberapa komponen minyak atsiri, dekomposisi yang biasanya disebabkan oleh panas.
(Guenther,1987)
1.3 Komponen Minyak Atsiri
a. Terpen, yang ada hubungan dengan iso prena atau iso pentana
b. Persenyawaan berantai lurus, tidak mengandung rantai cabang
c. Turunan benzena
 (Guenther, 1987)
1.4 Kandungan kimia minyak atsiri
Kandungan yang terdapat dalam essential oil dari Alpinia purpurata antara lain adalah :
1.      β-pinene,


2.      1,8-cineole


3.      α-pinene
(Zoghbi,1999)
1.5 Taksonomi Lengkuas
Kingdom          : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi     : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas        : Commelinidae
Ordo                : Zingiberales
Famili              :
Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus              :
Alpinia
Spesies : Alpinia purpurata (Vieill.) K. Schum
( www.plantamor.com)
     1.6 Destilasi
Destilasi adalah suatu pemurnian senyawa organik cair yaitu suatu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk sehingga mencair kembali. Proses yang dilakukan yaitu larutan diuapkan pada alat uap yang kemudian mengental kembali membentuk cairan. Itu jelas bahwa zat pengotor non-volatil mungkin dapat dipisahkan dengan metode ini.
(Sugihara, 1961)
     1.7 Destilasi Uap
Proses penyaringan suatu campuran air dan bahan yang tidak larut sempurna atau larut sebagian dengan menurunkan tekanan sistem sehingga didapatkan hasil penyulingan jauh dibawah titik didih awal.
(Cahyono, 1991)
1.9 Prinsip Destilasi Uap
Campuran substansi yang tidak larut menunjukkan reaksi yang sangat beda dalam larutan homogen dan deskripsi sifatnya memerlukan hukum fisik yang berbeda. Dasar aturan dapat dipakai dengan mempertimbangkan akibat naiknya deviasi pada hukum rault. Satu gejala dari deviasi positif adalah dalam diagram hubungan antara tekanan dengan temperatur. Pada batas deviasi positif besar dari hukum rault, dua komponen dapat larut dan komponen tersebut menguap yang secara matematis memberikan tekanan total yang merupakan jumlah total dari tekanan masing-masing.
(Wilcox, 1995)



II.              PEMBAHASAN
Makalah dengan judul “Minyak Atsiri dari Lengkuas dengan Proses Destilasi Uap” mengupas  proses tentang pembuatan minyak atsiri dengan menggunakan metode proses destilasi uap.   Prinsip dari destilasi uap didasarkan pada “Hukum Dalton” yang berbunyi, “Dua gas atau lebih atau uap yang tidak bereaksi secara kimia terhadap lainnya bercampur pada suhu yang konstan, maka tiap-tiap gas memiliki tekanan sendiri, seakan dia berada sendirian dan jumlah tekanan ini adalah sama dengan tekanan total sistem”.
                                                                                                                       (Brady,1994)
Laos merah (Alpinia purpurata K. Schum) temasuk ke dalam famili Zingiberaceae. Tanaman ini memiliki batang semu seperti jahe, tapi tingginya bisa sampai 2 m, dan berdaun melebar. Laos merah yang subur panjang daunnya bisa setengah meter dan lebarnya 15 cm.
(www.tanaman-obat.com)
Proses yang dilakukan agar didapatkan minyak atsiri dari lengkuas adalah dengan , dengan mengiris tipis lengkuas. Pengirisan tipis pada rimpang laos merah berfungsi agar luas permukaan lebih besar sehingga dalam proses penguapan minyak atsiri yang terdapat pada tiap jaringan lebih mudah terangkat bersama dengan uap air dan tujuan dari penambahan air dimaksudkan untuk mempermudah menguapkan minyak atsiri, dimana minyak atsiri memiliki titik didih yang sangat tinggi.
Pada proses pendestilasian, dapat dihasilkan uap minyak atsiri dan air secara bersamaan, meskipun minyak dan air memiliki perbedaan titik didih yang tinggi. Hal tersebut terjadi karena telah berlakunya Hukum Dalton, yaitu “Dua gas atau lebih atau uap yang tidak bereaksi secara kimia terhadap lainnya bercampur pada suhu yang konstan, maka tiap-tiap gas memiliki tekanan sendiri, seakan dia berada sendirian dan jumlah tekanan ini adalah sama dengan tekanan total sistem, atau dengan kata lain suatu cairan akan menguap apabila tekanan permukaan sama dengan tekanan uap lingkungan”.
(Brady,1994)
Kemudian dilakukan pemanasan yang bertujuan untuk menguapkan air, sehingga uap air dapat membawa minyak atsiri yang terkandung di dalam irisan rimpang laos merah. Selama proses pemanasan, perlu dilakukan pemantauan terhadap kondesornya. Kondensor disini bertindak sebagai pendingin uap yang terbentuk dari pemanasan agar dapat menjadi cairan kembali. Pemantauan terhadap kondensor dilakukan dengan terus mengganti air yang mengalir dalam kondensor ataupun dengan memberikan es pada air yang mengalir pada kondensor dengan alasan agar proses pendinginan uap untuk menjadi cairan kembali berjalan sempurna, karena jika kondensornya terlalu panas maka proses pendinginan uap akan terhambat sehingga, cairan yang seharusnya tertampung tidak terbentuk.
Hasil yang diperoleh dari destilasi berupa cairan yang terdiri dari air dan minyak atsiri, dimana minyak atsiri berada di atas dan air berada di bawah. Ketidaklarutan antara keduanya disebabkan adanya perbedaan kepolaran, dimana air bersifat polar dan minyak bersifat non polar. Posisi minyak atsiri  yang berada di atas air disebabkan karena minyak atsiri memiliki massa jenis yang cenderung lebih ringan daripada massa jenis air, dimana massa jenis minyak atsiri sebesar 0,708 g/cm3sedangkan air memiliki massa jenis sebesar 1g/l.  
(Mulyono,2005)
Menurut literatur, minyak atsiri dari laos merah ini mengandung berbagai kandungan senyawa, diantaranya basonin, eugenol, galangan, galangol, seskuiterpen, pinen, metil Sinamat, dan kaemferida.  Isolasi minyak atsiri lengkuas merah menghasilkan minyak yang berwarna kuning bening dan berbau khas.
                                                                              (www.tanaman-obat.com)

III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.  Metode yang digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri dari lengkuas merah dengan metode   destilasi uap.
2. Isolasi minyak atsiri lengkuas merah menghasilkan minyak yang berwarna kuning bening dan berbau khas dan dapat digunakan sebagai sebagai bahan pewangi atau penyedap (flavoring).
3. Kandungan kimia minyak atsiri adalah β-p; nene,1,8-cineole ; α-pinene .

B. SARAN/OPINI
Minyak atsiri yang terbuat dari lengkuas merah sudah banyak dibuat oleh industri kecil maupun besar akan tetapi dewasa ini kurang populer terdengar dikalangan masyarakat. Seharusnya manfaat dari minyak ini disebar luaskan. Selain itu harus ada kontrol dari pemerintah untuk  meningkatkan kualitas minyak atsiri . Bagaimana ciri minyak atsiri dari lengkuas layak dikonsumsi atau digunakan oleh masyarakat, karena apabila berlebihan penggunaan nya dapat menyebabkan hal yang berbahaya bagi kesehatan.  Saran atau opini lain minyak ini juga harus mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM MUI sehingga masyarakat tidak was-was dalam menggunakan minyak ini karena termasuk minyak yang halal. Cara untuk implementasi program gagasan ini yaitu dengan mensosialisasikan gagasan ini ke tingkat BPOM dan LPPOM MUI. Proses sosialisasi akan dilaksanakan dengan mengirimkan proposal pengetahuan sehingga nanti dilakukan respon.
Minyak atsiri dari lengkuas merah sangat bermanfaat bagi kesehata dan sebagai pengharum ruangan . Kelemahan minyak ini adalah menguap sehinga diperlukan cara yang efektif agar minyak ini tidak mudah menguap. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah meletak kan nya pada pelarut yang sesuai akan tetapi harganya akan mahal.



C. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1990. Diktat Kuliah Kimia Bahan Alam. Jakarta: Dapartemen Pendidikan Universitas Terbuka.
Brady, James. 1994. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jilid I, edisi ke-lima. Jakarta: Erlangga.
Cahyono, Bambang. 1991. Segi Praktis dan Metode Pemisahan Senyawa Organik. Semarang: UNDIP Press
Guenther, Ernest, alih bahasa Ketaren. 1987. Minyak Atsiri. Jilid I. Jakarta: UI Press
Mulyono. 2005. Kamus Kimia. Bandung: P.T Genersindo
Wasilah, Sudja. 1978. Penuntun Percobaan Pengantar Kimia Organik. Bandung: P.T Karya Nusantara
Wilcox. 1995. Experimental Organic Chemistry. New Jersey: Prentice Hall Inc.
www.atsiri-indonesia.com
www.plantamor.com
www.tanaman-obat.com




RPP Redoks

Nama  : Annisa
NIM    : 13303241030
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan                : SMAN 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran                      : Kimia
Kelas/ Semester                     : X/ 2
Materi Pokok                         : Reaksi Redoks
Submateri Pokok                  : Konsep reaksi oksidasi dan reduksi  Bilangan
Alokasi Waktu                       : 1 X 15 menit  (1 Jam Pelajaran)
A.            Kompetensi Inti
1.        Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.        Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.        Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, pro-sedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.        Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.




B.            Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Peserta didik mampu :
1.1  Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Peserta didik mampu :
1.1.1  Bersyukur atas keberadaan reaksi redoks yang menunjukkan keseimbangan komponen di alam sebagai salah satu kebesaran Tuhan YME.
1.1.2  Mengakui manfaat adanya senyawa yang mengalami reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari untuk kepentingan sesama manusia.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin,  jujur, objektif, terbuka,  mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari- hari. 
2.1.1 Mendiskusikan hubungan antara reaksi redoks dengan kehidupan sehari-hari untuk menunjukkan sikap kritis.
2.1.2 Menyelesaikan tugas terkait reaksi redoks dengan sikap bertanggung jawab.

3.9. Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atau ion.
3.9.1   Mendiskripsikan konsep reaksi redoks.
3.9.2 Menentukan bilangan oksidasi dari masing-masing atom dalam suatu molekul atau ion .
4.9.       Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi  oksidasi-reduksi.


4.9.1 Mendiskusikan contoh fenomena yang berhubungan dengan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari.
4.9.2 Menyimpulkan contoh fenomena reaksi redoks yang berhubungan dengan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari .







C.           Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran reaksi redoks, peserta didik mampu:
1.1.1.1.     Bersyukur atas keberadaan reaksi redoks yang menunjukkan keseimbangan komponen di alam sebagai salah satu kebesaran Tuhan YME.
1.1.2.1.     Mengakui manfaat adanya senyawa yang mengalami reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari untuk kepentingan sesama manusia.
2.1.1.1. Mendiskusikan hubungan antara reaksi redoks dengan kehidupan sehari-hari untuk menunjukkan sikap kritis berupa kemampuan mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan.
2.1.2.1       Menyelesaikan tugas terkait reaksi redoks dengan sikap bertanggung jawab sesuai dengan tugas yang diminta.
3.9.1.1. Menerapkan konsep reaksi redoks untuk menentukan suatu reaksi merupakan reaksi redoks atau bukan.
3.9.1.2. Menentukan spesi yang mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi dalam suatu reaksi yang dialami suatu ion atau molekul.
3.9.2.1. Menentukan bilangan oksidasi suatu atom pada ion atau molekul berdasarkan aturan bilangan oksidasi yang berlaku.
3.9.2.2. Menentukan naik atau turunnya bilangan oksidasi suatu atom dalam persamaan reaksi redoks sederhana.
4.9.1.1. Menyampaikan pendapat tentang contoh fenomena yang berhubungan dengan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari .
4.9.1.2. Mendiskusikan reaksi yang terjadi pada contoh fenomena yang berhubungan dengan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari .
4.9.2.1. Menuliskan  reaksi yang terjadi pada contoh fenomena yang berhubungan dengan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari .
4.9.2.2. Menyimpulkan reaksi yang terjadi pada contoh fenomena reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari.








D.           Materi Pembelajaran
1.    PERTEMUAN 1
1.1          Perkembangan Konsep Reaksi Redoks.
1.2          Bilangan Oksidasi.
1.3          Oksidator, Reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi.

E.            Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan saintifik
2.      Metode ceramah.
3.      Diskusi.

F.            Sumber Belajar
1.    Buku Utama
Purba, Michael. 2006. Kimia SMA untuk Kelas X. Jakarta: Erlangga.
2.    Buku Referensi
Salirawati, Das.2007. Belajar Kimia Secara Menarik. Jakarta: Grasindo.
3.    Situs Internet.
a.       www.Youtube.com  
b.      Google.com

G.           Media Pembelajaran
1.      Microsoft power point.
2.      Video singkat contoh fenomena reaksi redoks.
3.      Papan tulis.
4.      Laptop.
5.      LCD projector.

H.  Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1.    Pendahuluan

a.    Berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik.

b.   Motivasi
Pernahkan kamu mendengar istilah reduksi dan oksidasi atau sering kita singkat yaitu redoks? Sebenarnya tanpa kita sadari mungkin reaksi redoks sudah sering terjadi disekitar kita. Apakah kamu mengetahui bahwa keseimbangan di alam karena adanya reaksi redoks? Maka, dalam pertemuan kali ini kita akan mengetahui secara mendetail tentang reaksi redoks .

c.    Apersepsi
Pernahkah kamu memperhatikan sesaat setelah diiris, daging buah apel berwarna putih akan tetapi, beberapa lama misalnya 15 menit setelah diiris dan dibiarkan di udara terbuka, warna daging buah apel perlahan-lahan berubah menjadi cokelat. Mengapa hal ini terjadi? Hal tersebut merupakan ciri terjadinya reaksi kimia, tepatnya reaksi redoks. Selain itu, reaksi redoks juga terjadi pada beberapa peristiwa lainnya misalnya pada petir di udara . Bagaimana sebenarnya konsep terjadinya reaksi redoks? Untuk dapat menjawabnya, pelajarilah materi redoks yang akan dibahas pada pertemuan ini.

d.   Tujuan Pembelajaran
Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran tentang perkembangan konsep reaksi redoks dan bilangan oksidasi.  

e.    Cakupan Pembelajaran
Pendidik menjelaskan cakupan pembelajaran tentang pengertian reaksi redoks, cara menentukan spesi yang mengalami reduksi dan oksidasi, aturan bilangan oksidasi dan cara menentukan bilangan oksidasi suatu atom dalam ion atau molekul yang ada pada reaksi redoks.

2.    Kegiatan Inti
a.    Mengamati
Untuk lebih nyata dalam memberi gambaran pada peserta didik tentang identifikasi reaksi redoks serta untuk memotivasi peserta didik mempelajari submateri ini, maka peserta didik diminta menyaksikan video yang berkaitan dengan terjadinya reaksi redoks.

b.   Menanya
Melalui tanya jawab dengan peserta didik, pendidik menggali pengetahuan peserta didik tentang penegrtian reaksi redoks dan contoh fenomena reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari.

c.    Mengumpulkan informasi
Setelah melakukan tanya jawab mengenai hal-hal mendasar tentang reaksi redoks. Pendidik menjelaskan perkembangan konsep reaksi  redoks beserta bilangan oksidasi .

d.   Mengolah/mengasosiasikan
Pendidik memberikan contoh reaksi redoks yang dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami konsep redoks. Dari contoh tersebut, pendidik menuntun peserta didik untuk menyelesaikan reaksi redoks dengan menentukan bilangan oksidasi suatu atom. Pendidik menyimpulkan submateri reaksi redoks secara keseluruhan dan memberikan penekanan pada hal-hal penting sehingga peserta didik memahami materi secara baik.

e.    Mengkomunikasikan
Peserta didik menuliskan bilangan oksidasi di depan kelas dan menyebutkan bilangan oksidasi beberapa unsur atau unsur dalam senyawa.

3.    Penutup
a.    Simpulan
Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat simpulan tentang pengertian reaksi redoks, pengertian dan aturan bilangan oksidasi dalam suatu reaksi redoks. Peserta didik diberikan arahan tentang cara menentukan bilangan oksidasi dari suatu atom dalam persamaan reaksi redoks sederhana.

b.   Evaluasi
Memberikan pertanyaan kepada peserta didik tentang bilangan oksidasi dalam suatu atom dalam persamaan reaksi redoks sederhana .

c.    Refleksi
Meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan, dan memberi wawasan lebih pada peserta didik.

d.   Tindak Lanjut
Peserta didik diberi tugas kelompok terkait materi reaksi redoks untuk dikerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Tugas kelompok berupa soal analisis terhadap salah satu contoh reaksi redoks yang dikerjakan secara diskusi kelompok. Tugas ini dipelajari di rumah dan pada pertemuan yang akan datang didiskusikan dengan kelompok masing-masing.

e.    Penutup
Berdoa dan salam untuk menutup kegiatan pembelajaran.

I.       Sikap spiritual
Rubrik untuk melakukan penilaian sikap spiritual pada Lampiran 1.

Sikap Sosial
Rubik untuk melakukan penilaian sikap sosial pada Lampiran 2.

Pengetahuan
Rubrik untuk melakukan penilaian dan soal tes pengetahuan pada Lampiran 3.

Keterampilan
Rubrik untuk melakukan penilaian keterampilan pada Lampiran 4.
                                                                                                  Yogyakarta, 15 April  2015  Mengetahui,   
Kepala SMAN 1 YOGYAKARTA                                                         Guru Mata Pelajaran

________________________                                                                         Annisa
NIP. ...                                                                                                      NIM 13303241030
Lampiran 1.
CONTOH RUBRIK PENILAIAN SPIRITUAL

No
N a m a
Peserta Didik
Bersyukur atas keberadaan reaksi redoks yang menunjukkan keseimbangan komponen di alam sebagai salah satu kebesaran Tuhan YME.
Mengakui manfaat adanya senyawa yang mengalami reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari untuk kepentingan sesama manusia.
Total Skor
4
3
2
1
4
3
2
1

1










2










3











Keterangan Nilai
Selalu              = 4       Skor minimal               = 4                   0 – 4                = kurang
Sering              = 3       Skor maksimal = 16                 5 – 8                = cukup
Jarang              = 2                                                                   9 – 12              = baik
Tidak Pernah   = 1                                                                   13 – 16            = sangat baik






JABARAN INDIKATOR PENILAIAN SPIRITUAL
No.
Tujuan Pembelajaran
Kriteria

Deskripsi


1.


Bersyukur atas keberadaan reaksi redoks yang menunjukkan keseimbangan komponen di alam sebagai salah satu kebesaran Tuhan YME.
4 (sangat baik)
Jika pada saat pendidik menjelaskan materi tentang reaksi redoks, peserta didik mampu menghubungkan feno-mena alam dalam kehidupan sehari-hari dengan reaksi redoks.
 
3 (baik)
Jika pada saat pendidik menjelaskan materi tentang reaksi redoks, peserta didik mengetahui adanya fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari tetapi tidak dapat menghubungkannya dengan reaksi redoks.

2 (cukup baik)
Jika pada saat pendidik menjelaskan materi tentang reaksi redoks, peserta didik memahami reaksi redoks tetapi tidak dapat menghubungkannya de-ngan fenomena alam dalam kehi-dupan sehari-hari.

1 (kurang baik)
Jika pada saat pendidik menjelaskan materi tentang reaksi redoks, peserta didik tidak dapat mengidentifikasi fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari  dan juga tidak dapat memahami reaksi redoks serta tidak mengetahui hubungan keduanya karena kurangnya rasa syukur.


2.


Mengakui manfaat adanya senyawa yang mengalami reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari untuk kepentingan sesama manusia.
4 (sangat baik)
Peserta didik mengakui keberman-faatan reaksi redoks dengan ke-mampuan menyebutkan manfaat re-aksi redoks yang terjadi dalam ke-hidupan sehari-hari.
3 (baik)
Peserta didik menyadari keberman-faatan reaksi redoks. Akan tetapi tidak mampu menyebutkan manfaat reaksi redoks yang terjadi dalam kehi-dupan sehari-hari.
2 (baik)
Peserta didik tidak menyadari keber-manfaatan reaksi redoks. Akan tetapi, mampu menyebutkan manfaat reaksi redoks yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
1 (kurang baik)
Peserta didik tidak menyadari keber-manfaatan reaksi redoks dan juga tidak mampu menyebutkan manfaat reaksi redoks yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.









Lampiran 2.
CONTOH RUBRIK PENILAIAN SOSIAL

No
N a m a
Peserta Didik
Mendiskusikan hubungan antara reaksi redoks dengan kehidupan sehari-hari untuk menunjukkan sikap kritis.
Menyelesaikan tugas terkait reaksi redoks dengan sikap bertanggung jawab.
Total Skor
4
3
2
1
4
3
2
1

1










2










3











Keterangan Nilai
Selalu              = 4       Skor minimal               = 4                   0 – 4                = kurang
Sering              = 3       Skor maksimal = 16                 5 – 8                = cukup
Jarang              = 2                                                                   9 – 12              = baik
Tidak Pernah   = 1                                                                   13 – 16            = sangat baik








JABARAN INDIKATOR PENILAIAN SOSIAL
Peserta didik mampu :
No.
Tujuan Pembelajaran
Kriteria
Deskripsi


1.


Mendiskusikan hubungan antara reaksi redoks dengan kehidupan sehari-hari untuk menunjukkan sikap kritis.
4 (sangat baik)
Jika pada saat pendidik menjelaskan materi tentang reaksi redoks, menyebutkan contoh fenomena reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menuliskan reaksi redoks yang terjadi serta menentukan spesi yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi.
3 (baik)
Jika pada saat pendidik menjelaskan materi tentang reaksi redoks, me-nyebutkan contoh fenomena reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menuliskan reaksi redoks yang terjadi. Tetapi tidak dapat menentukan spesi yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi.
2 (cukup baik)
Jika pada saat pendidik menjelaskan materi tentang reaksi redoks, menyebutkan contoh fenomena reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi tidak dapat menuliskan reaksi redoks yang terjadi dan juga tidak dapat  menentukan spesi yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi.
1 (kurang baik)
Jika pada saat pendidik menjelaskan materi tentang reaksi redoks, tidak dapat menyebutkan contoh fenomena reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat menuliskan reaksi redoks yang terjadi dan juga tidak dapat  menentukan spesi yang mengalami reaksi oksidasi dan reduksi.
2.


Menyelesaikan tugas terkait reaksi redoks dengan sikap bertanggung jawab.

4 (sangat baik)
Ketika pendidik memberikan tugas terkait reaksi redoks, menyelesaikan tugas dengan baik dan mengumpulkannya tepat waktu.
3 (baik)
Ketika pendidik memberikan tugas terkait reaksi redoks, menyelesaikan tugas dengan baik tetapi tidak mengumpul-kannya tepat waktu.
2 (baik)
Ketika pendidik memberikan tugas terkait reaksi redoks, tidak menyelesaikan tugas dengan baik tetapi mengumpulkannya tepat waktu.
1 (kurang baik)
Ketika pendidik memberikan tugas terkait reaksi redoks, tidak menyelesaikan tugas dengan baik dan tidak mengumpulkannya tepat waktu.












Lampiran 3.
RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN
No.
Tujuan Pembelajaran
Butir Soal
1.
Menerapkan konsep reaksi redoks untuk menentukan suatu reaksi merupakan reaksi redoks atau bukan.

Soal pilihan ganda :
Di bawah ini adalah reaksi redoks , kecuali..
a.    N2 + 3H2 à 2NH3
b.    2NO +O2 à 2NO2
c.    Cl2 + 2I- à 2Cl- +I2
d.   SO2 + OH- à HSO3-
e.    Al + 2KOH + 2H2O à 2KAlO2 + 3H2
Soal uraian :
Dari reaksi kimia berikut ini, tentukan apakah reaksi tersebut merupakan reaksi redoks atau bukan beserta alasannya!
a.     2KClO3- à 2KCl + 3O2
b.    2FeCl3 + H2S à 2FeCl2 + 2HCl + S
c.     Mg(OH)2 + 2HCl à MgCl2 + 2H2O
2.
Menentukan spesi yang mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi dalam suatu reaksi yang dialami suatu ion atau molekul.

Soal pilihan ganda:
Dari reaksi Fe2O3 + 3CO à 2Fe + 3CO2
Yang mengalami reduksi adalah ...
a.       Fe
b.      CO
c.       Fe2O3
d.      CO2
e.       Tidak ada yang mengalami reduksi
Soal Uraian :
Dari reaksi redoks berikut ini, tentukanlah spesi yang mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi!
a.     Cl2 +2KOH à KCl + KClO + H2O
b.    2Al + Fe2O3 à Al2O3 + 2Fe
c.     3MnO2 + KClO3 à 3K2MnO4 + KCl + 3H2O
3.
Menentukan bilangan oksidasi suatu atom pada ion atau molekul berdasarkan aturan bilangan oksidasi yang berlaku.

Soal pilihan ganda :
Fosfor dalam senyawa Ca2P2O7.4H2O adalah...
a.       +3
b.      +5
c.       -3
d.      -5
e.       +7
Soal uraian :
Tentukan bilangan oksidasi atom Mn dalam  molekul berikut ini!
a.    MnO2
b.    K2MnO4
c.    Mn2O3
4.
Menentukan naik atau turunnya bilangan oksidasi suatu atom dalam persamaan reaksi redoks sederhana.

Soal pilihan ganda :
Senyawa klor berfungsi sebagai oksidator terjadi pada reaksi ...
a.       ClO2- à ClO3-
b.      ClO4 à Cl-
c.       ClO- à ClO4-
d.      Cl- à ClO2-
e.       Cl2 à ClO3-
Soal uraian :
Tentukan perubahan bilangan oksidasi, oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi dari masing-masing persamaan reaksi redoks berikut ini!
a.    PbO + H2 à Pb + H2O
b.    Cl2 + SO2 + 2H2O à 2HCl + H2SO4
c.    Mg + CuSO4 à MgSO4 + Cu

Lampiran 4.
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
Nama Sekolah             :
Mata Pelajaran :
Kelompok                   :
Anggota Kelompok    :
No.
Aspek Penilaian
Skor
Catatan
1.


Keterampilan menyampaikan pendapat
Peserta didik 1


Peserta didik 2


Peserta didik 3


2.
Keterampilan berdiskusi
Peserta didik 1


Peserta didik 2


Peserta didik 3


3.
Keterampilan menuliskan reaksi
Peserta didik 1


Peserta didik 2


Peserta didik 3


4.
Keterampilan menyimpulkan
Peserta didik 1


Peserta didik 2


Peserta didik 3


Jumlah skor
     Peserta didik 1                         peserta didik 2                            peserta didik 3


Keterangan nilai
è sangat baik      : 4
baik                 : 3
cukup              : 2
kurang             : 1
è jumlah skor minimal    : 16
jumlah skor maksimal  : 4
























“TUGAS KELOMPOK”
REAKSI REDOKS
Diskusikan dengan teman-temanmu tentang :
1.      Reaksi pembakaran lembaran magnesium pada kembang api tetes. Apakah reaksi pembakaran tersebut termasuk reaksi reduksi ataukah reaksi oksidasi?
2.      Kerak pada dasar panci yang menyebabakan penghambatan panas. Apakah pada kerak terjadi reaksi reduksi atau oksidasi? (besi yang berkarat)
 Salinlah tugas ini secara individu dalam folio bergaris sesuai format yang ditentukan dan presentasikan secara berkelompok di depan kelas!
Format tugas kelompok reaksi redoks :
Nama        :
kelompok :
1.      a. Reaksi pembakaran lembaran magnesium
...........................................................................................................................................................................................................................................................................
b. Reaksi kerak pada kerak dasar panci
...........................................................................................................................................................................................................................................................................
2.      a. Analisis reaksi pembakaran lembaran magnesium
............................................................................................................................................................................................................................................................................
a. Analisis kerak pada dasar panci
............................................................................................................................................................................................................................................................................
3.      Kesimpulan
a.    ...............................................................................................................................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................................................................................................................................