PENGGUNAAN
URANIUM DAN THORIUM SEBAGAI BAHAN BAKAR SECARA EKSTRAKSI STRIPPING
Disusun Oleh:
1. Fauzia Anggraeni Pramita (13303241011)
2. Risna Aprilia (13303241012)
3. Wanda Estri Hutami (13303241016)
4. Annisa (13303241030)
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini disadari ataupun tanpa disadari ternyata di
sekitar kita baik di rumah, di kantor, di pasar, di lapangan, maupun di
tempat-tempat umum lainnya ternyata banyak sekali hal yang berhubungan dengan nuklir. Yang perlu diketahui selanjutnya adalah bagaimana nuklir dan kita saling berhubungan
antara satu dengan yang lain nya.
Istilah Nuklir ini kerap menghadirkan
kesan seram dalam kehidupan masyarakat karena nuklir sering dikaitkan dengan senjata, peledak dan bom
nuklir. Nuklir adalah benda yang masih
"misterius" baru sedikit teknologi manusia yang mampu menguak rahasia
nuklir. Sebenarnya dengan logika sederhana kita bisa berpikir bahwa setiap
benda tersusun atas atom (nuklir) dengan kata lain kita bisa merekayasa semua
benda yang ada di bumi dengan merubah struktur atom (proton, neutron,
elektron) namun hal itu tidak semudah membalik telapak tangan.
Thorium (Th) dan uranium (U) merupakan sumber bahan bakar nuklir yang
terkandung di alam. Torium belum digunakan sebagai bahan bakar nuklir, sehingga penelitian
tentang batuan thorium masih sedikit. Namun, sampai saat ini, sudah ada pengalaman penggunaan thorium dan uranium yang
diekstrasi-distripping dan menghasilkan sebagai bahan bakar
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud
dengan thorium dan uranuim?
2. Bagaimana proses nuklir (thorium
dan uranium) sebagai bahan bakar ?
C. Tujuan dan Manfaat
1.
Mengetahui yang
dimaksud dengan thorium dan uranium
2.
Mengidentifikasi proses ekstraksi-stripping thorium dan
uranium sebagai bahan bakar.
BAB II
KAJIAN TEORI
Nuklir adalah energi yang dihasilkan dengan
mengendalikan reaksi nuklir. Energi nuklir adalah salah
satu sumber energi di alam yang diketahui manusia bagaimana mengubahnya menjadi
energi panas dan listrik. Sejauh ini, energi nuklir adalah sumber energi yang
paling padat dari semua sumber energi di alam ini yang bisa dikembangkan
manusia. Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam
mekanisme, yaitu reaksi fusi dan
reaksi fisi. Reaksi fisi
adalah reaksi yang terjadi karena inti atom terbelah menjadi
partikel-partikelinti yang lebih ringan karena tertumbuk oleh partikel lain
(neutron). Reaksi fisi merupakanreaksi nuklir eksotermis yang akan menghasilkan
partikel inti yang lebih ringan (seringdisebut produk fisi), beberapa partikel
neutron, gelombang elektromagnetik dalam bentuk radiasi sinar gamma, dan
sejumlah energi. Reaksi penggabungan (fusi) adalah kebalikan dari reaksi
fisi.Pada reaksi ini, dua isotopsangat ringan bergabung membentuk nuklida yang
lebih berat disertai dengan pelepasanenergi yang sangat besar, misalnya pada
bintang-bintang yang memproduksi energi melaluireaksi fusi. Bahan dasar
pembuat nuklir adalah thorium dan uraniun .
Thorium ditemukan oleh Jöns Jacob Berzelius, seorang
kimiawan asal Swedia pada tahun 1828. Dia menemukannya dalam sebuah sampel
mineral yang didapatkannya dari seorang pendeta Morten Thrane Esmark, sampel
tersebut dicurigai mengandung sebuah substansi yang tidak diketahui. Mineral
Esmark sekarang diketahui sebagai thorite (ThSiO4). Nama thorium berasal dari
sebuah perang suci Scandinavia, yaitu Thor. Thorium terkandung sekitar 0.0007%
dalam kerak bumi dan terutama diperoleh dari thorite, thorianite (ThO2) and
monazite ((Ce, La, Th, Nd, Y)PO4).
Thorium digunakan sebagai agen campuran untuk
meningkatkan kekuatan magnesium pada temperatur tinggi. Ketika dibombardir
dengan neuton, thorium-232 menjadi thorium-233, yang cepat menghancurkan
uranium-233 melalui seri penghancuran beta. Uranium-233 adalah material yang
dapat dibelah dan dapat digunakan sebagai bahan bakar nuklir.
Uranium
adalah salah satu logam yang paling dikehendaki oleh pembuat-pembuat bom
nuklear atau loji janakuasa nuklear. Ia menduduki kotak No.92 dalam jadual
berkala dan ditemui pada tahun 1789. Pada saat itu, ia tidak mendatangkan faedah kepada ahli
kimia untuk jangka masa yang panjang dan jisim atomnya juga telah ditentukan
salah.
Kegunaan
praktikal untuk membuat kaca berwarna. Tetapi pada tahun 1906 dalam edisi
ke delapan "Principles
of Chemistry Mendeleev" (Prinsip Kimia Mendeleev) Mandeleev telah
menemui helium dan juga membawa kepada penemuan radioaktiviti. Dan, akhirnya,
secara kebetulan didapati bahwa uranium adalah unsur terakhir yang
paling berat antara unsur-unsur yang logam yang lain.
BAB III
ISI
Abstrak
Menurut
Ghaib Widodo “Telah dilakukan percobaan ekstrasi-sripping untuk meng-recovery
thorium dan uranium dari campuran thorium dan uranium. Seperti diketahui
thorium merupakan hasil fisi dari bahan bakar yang menggunakan bahan uranium
sebagai meat-nya. Setelah bahan bakar yang mengandung uranium diiradiasi, maka
sebagai uranium akan meluruh salah satu thorium hasil fisinya tadi. Percobaan
ini bertujuan agar thorium dan uranium yang diekstraksi-distripping dapat
diumpan kembali sebagai bahan bakar. Dalam percobaan ekstraksi-stripping
thorium dan uranium ini dilakukan dengan memvariasi campuran simulasi antara
thorium dan uranium: 5%U, 10%U, 15%U, 20%U, dan 25%U. Berikutnya campuran pengekstrak TBP bervariasi 25%, 30%, 35%, 40%, 48%, 60%, dan 70%,
sementara kerosin dipakai sebagai pengencer dan persentasenya menyesuaikan
jumlah TBP. Setelah percobaan ekstraksi selesai dilakukan stripping menggunakan
air panas pada suhu 60-700C dengan variasi asam nitrat. Hasil
percobaan diperoleh uranium dengan kadar 93,6924% dengan pengekstrak TBP/kerosin:
30% / 70% dan thorium 92,0754% TBP/kesonin: 48% / 52% dengan proses stripping
menggunakan air panas 60-700C
berkeasaman 0,6 N untuk thorium hasil stripping sebesar 98,6392% dan
untuk uranium hasil stripping sebesar 88,9873% pada keasaman 0,5 N”.
Penggunaan energi nuklir akan
berdampak pada penghematan bahan bakar fosil dan perlindungan lingkungan.
Pembangkitan listrik bertanggungjawab atas 25% konsumsi bahan bakar fosil
dunia. Dengan menggunakan energi nuklir untuk menghasilkan listrik akan mengurangi
perlunya membakar bahan bakar ini, sehingga cadangannya dapat bertahan lama.
Seperti Uranium dan Thorium, Uranium adalah salah satu logam yang paling
dikehendaki oleh pembuat-pembuat bom nuklear atau loji janakuasa nuklear. Ia
menduduki kotak No.92 dalam jadual berkala dan ditemui pada tahun 1789. Pada
ketika itu, ia tidak mendatangkan faedah kepada ahli kimia untuk jangka masa
yang panjang dan jisim atomnya juga telah ditentukan salah. Thorium (Th)
memiliki nomor atom 90, dengan 90 proton dan 90 elektron, bervalensi 4. Hal ini ditemukan pada
tahun 1828 dan dinamai Thor,
nama dari para dewa Norse (guntur).
Di alam, thorium ditemukan sebagai thorium-232 (100.00%). Thorium perlahan meluruh
dengan memancarkan sebuah partikel alpha. Waktu paruh
dari thorium-232 adalah sekitar 14,05 miliar tahun.
Hal ini diperkirakan sekitar tiga sampai empat kali lebih banyak dari pada uranium di kerak bumi. Thorium merupakan
produk sampingan dari ekstraksi tanah langka dari pasir monasit. Awal penggunaan thorium sebagai
bahan yang memancarkan cahaya dalam gas atau sebagai bahan paduan dalam
beberapa logam. Penggunaan ini mengalami penurunan karena kekhawatiran tentang
radioaktivitasnya.
Thorium-232 digunakan untuk pemuliaan bahan bakar nuklir
uranium-233, contohnya dalam percobaan reaktor cair-garam
(MSR) yang dilakukan di Amerika Serikat 1964-1969. Sebagian besar pengujian
awal reaktor ditutup. Namun, negara-negara termasuk Rusia,
India
dan Cina,
memiliki rencana untuk menggunakan thorium untuk tenaga nuklir. Hal ini disebabkan
masalah keamanan, kelimpahan yang tinggi mutlak (mengurangi biaya bahan bakar)
dan kelimpahan relatif (karena beberapa negara, termasuk India, memiliki
cadangan besar dari uranium-thorium).
Uranium dan Thorium ini cocok dijadikan bahan bakar nuklir. Isotop yang didapat di
dalam Thorium dapat digunakan untuk proses fisi. Namun, proses fisi yang
terjadi tidak menghasilkan neutron yang cukup untuk membelah inti atom secara
mandiri. Neutron harus selalu disediakan secara terus menerus dari luar untuk
menembak dan membelah inti atom, dengan kata lain jika menggunakan Thorium maka
tidak akan timbul reaksi berantai. Inilah mengapa Thorium disebut lebih aman
dibanding Uranium dan Plutonium.Thorium menghasilkan produk-produk limbah yang
jauh lebih sedikit dibanding Uranium atau Plutonium, Thorium juga memberi
jumlah energi yang lebih besar dibanding Uranium. Menurut Carlo
Rubbia dari CERN (sebuah organisasi riset nuklir dari Eropa)
mengatakan, “Dua ratus ton uranium dapat memberikan jumlah energi yang sama bisa
Anda dapatkan dari satu ton thorium,” ujarnya seperti dikutip dari BBC.
Kegunaan utama torium adalah
dalam preparasi mantel Welsbach , yang digunakan untuk korek api gas yang bisa
di bawa ke mana-mana. Mantel ini, terdiri dari oksida torium dengan 1% cerium
oksida dan penyusun lainnya, berkilau dengan nyala mempesona bila dipanaskan
dalam nyala gas. Torium adalah unsur alloy yang penting dalam magnesium,
menambah kekuatan dan hambatan perlahan-lahan pada suhu yang meningkat.
Karena torium memiliki fungsi kerja yang rendah dan emisi elektron yang tinggi,
sudah biasa untuk melapisi kawat wolfram yang digunakan dalam peralatan
elektronik. Oksida torium juga digunakan untuk mengontrol ukuran satuan wolfram
yang digunakan dalam bola lampu listrik, dan juga digunakan untuk cawan
laboratorium yang tahan suhu tinggi. Kaca yang mengandung oksida torium
memiliki indeks bias tinggi dan dispersi rendah. Karena itu, torium juga
digunakan untuk menghasilkan lensa berkualitas tinggi untuk kamera dan
peralatan penelitian. Torium oksida juga digunakan sebagai katalis dalam
mengubah ammonia menjadi asam nitrat, dalam pemecahan minyak bumi dan dalam
produksi asam sulfat.
Pada proses ekstraksi
thorium dan urainum sebagai bahan bakar
yaitu dengan bahan yang digunakan Uranium, Thorium, Air bebas mineral, TBP,Kerosin
Ouderless (tidak bau), Asam nitrat, dan segenap larutan yang dipakai sebagai
pendukung analisis. Sedangkan alat yang digunakan pada proses ini antara lain,
Gelas beker, pipet takar, Pipet mata, Corong gelas, Labu takar, Erlenmeyer,
Kertas saring, Peranti proteksi radiasi, dan peranti analisis potensiometri.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu membuat campuran simulasi
uranium dengan thorium dengan perbandingan 1:1, kemudian menentukan konsentrasi
masing-masing dengan proses ekstraksi-stripping. Selanjutnya melakukan
pemisahan antara uranium dengan thorium secara ekstraksi menggunakan TBP yang
bervariasi, masing-masing 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, dan 45%. Rafinat berupa
thorium bersama impuritasnya. Proses berikutnya menstripping uranium fasa
organik menggunakan asam nitrat yang bervariasi, masing-masing dari 0,4 hingga
0,65 N dengan air panas pada temperatur 60-70 ˚C. Kwmudian melakukan
proses ekstraksi thorium menggunakan TBP dengan variasi, masing-masing 35%, 40%,
45%, 50%, 55%, dan 60%. Langkah selanjutnya menstripping thorium fasa organik
menggunakan air panas pada temperatur 60-70 ˚C dengan variasi keasaman 0,4
hingga 0,65 N, kembali ke fasa air menjadi thorium yang bebas dari
impuritasnya. Yang terakhir, menganalisis kandungan uranium dan thorium
masing-masing dengan menggunakan metode potensiometri.
Dari proses ekstaksi tersebut
diperoleh hasil thorium yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan
seperti kapal selam,motor,dan mobil. Akan tetapi kendaraan tersebut harus di
desain secara khusus, sehingga bahan bakar yang berasal dari thorium dan
uranium ini dapat digunakan.Contoh nya adalah mobil yang berbahan bakar thorium
yang sistem bahan bakari menggunakan generator listrik
turbin. Prinsip
kerjanya pun sangat sederhana. Thorium digunakan untuk membangkitkan panas yang
menghasilkan uap dalam siklus tertutup.
Uap itu kemudian menggerakkan generator pembangkit
listrik. Karena hanya membutuhkan lembaran tipis aluminium foil guna mencegah
radiasi bocor, sehingga reaktor mini ini sangat aman digunakan sebagai
pembangkit tenaga kendaraan.
Menurut penemunya, Charles Stevens, setiap gram thorium
memiliki energi yang setara dengan 28.390 liter bensin. Dengan 8 gram thorium
dapat menjalankan mobil rata-rata untuk 5.000 jam atau setara dengan jarak
tempuh 480.000 km atau melewati usia pakai ideal kendaraan itu sendiri.
Sebelumnya, Cadillac pernah memperkenalkan mobil konsep bertenaga thorium di Chicago Auto Show 2009 lalu yang dirancang oleh Lorus Kulesus.
Kendaraan tersebut memang belum memiliki reaktor pembangkit tenaga nuklir dari Thorium yang benar-benar berfungsi. Tetapi, General Motors telah memikirkan sebuah ide menarik untuk membuat dan memamerkan konsep mobil ini.
Sebelumnya, Cadillac pernah memperkenalkan mobil konsep bertenaga thorium di Chicago Auto Show 2009 lalu yang dirancang oleh Lorus Kulesus.
Kendaraan tersebut memang belum memiliki reaktor pembangkit tenaga nuklir dari Thorium yang benar-benar berfungsi. Tetapi, General Motors telah memikirkan sebuah ide menarik untuk membuat dan memamerkan konsep mobil ini.
Contoh lain adalah pada kapal selam . Prinsip ini dibuat pertama kali oleh Robert Fulton (1805) yaitu Reaktor nuklir
menghasilkan panas yang diperoleh dari fusi atom Uranium.Kemudian panas yang
dihasilkan didorong dan disalurkan ke ketel uap yang berisi air.Air yang ada
dalam ketel uap mendidih sehingga mengeluarkan kekuatan tekanan uap yang sangat
besar.Tekanan uap disalurkan ke dua sistem alat yaitu: Generator Turbo, yang
menghasikan tenaga untuk kebutuhan reaktor dan Turbin Utama, untuk menghasilkan
tenaga gerak Kapal dan pengisian battere. Sisa uap air yang mengalir secara
terus-menerus dialirkan ke motor pendingin sehingga uap berubah wujud kembali
menjadi air.Untuk selanjutnya air ini dialirkan kembali ke ketel uap.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari
paper ini kami dapat menyimpulkan bahwa :
1.
Uranium adalah salah satu logam
yang paling dikehendaki oleh pembuat-pembuat bom nuklear atau loji janakuasa
nuklear. Ia menduduki kotak No.92 dalam jadual berkala dan ditemui pada tahun
1789. Thorium (Th) adalah salah satu unsur yang memiliki nomor atom 90, dengan 90 proton dan 90 elektron, bervalensi 4. Thorium merupakan
produk sampingan dari ekstraksi tanah langka dari pasir monasit.
2. Proses ekstraksi
stripping merupakan proses pemurnian dan pemisahan thorium dengan uranium agar
didapat hasil yang berupa uranium dan thorium murni yang dapat diumpankan
kembali sebagai bahan bakar
DAFTAR PUSTAKA
GHAIB W, Recovery Thorium Dan Uranium Dari Campuran Thorium Uranium Secara Ekstraksi-Stripping,
Uranium Vol. 18, No.2, July 2012.
Bates,
R.L., 1969, Geology of the Industrial Rocks and Minerals, Dover Pub. Inc.
WWW.DEPARTEMENKESEHATAN.COM

Casino | DrmCD
BalasHapusFind the BEST casinos for you. Check out our in-depth review, 대전광역 출장마사지 casino details 시흥 출장안마 and much more! See 성남 출장샵 who's in it and place 안동 출장샵 your bets now! Rating: 2 · Review 제주 출장마사지 by DrmCD